Pantun yang Populer di Indonesia
Kita telah mengupas berbagai contoh pantun nyindir yang cukup populer dipakai di tanah air. Di samping itu, kira-kira, pantun macam apa lagi yang populer di Indonesia? Grameds, selain pantun sindiran, kita punya pantun nasihat, pantun cinta, pantun jenaka, hingga pantun penutup yang bisa membuat suatu acara atau kegiatan jadi makin asyik di Indonesia ini.
Misalnya, kita kerap melihat pantun-pantun di bawah ini sebagai nasihat:
Sudah tertawa melihat pantun jenaka ini?
Inilah contoh pantun penutup:
Pantun Nyindir untuk Teman
Banyak buah dibawa paman Buah matang dari rumah belakang Bagaimana disebut teman Dia menusuk dari belakang
Pantun ini menyindir perilaku teman yang menyakiti temannya sendiri secara diam-diam dari belakang. Menurut pantun ini, orang yang berbuat demikian tak pantas disebut teman. Pada dua baris tumpuan, terdapat sampiran yang masuk akal.
Sungguh segar buah beri Yang matang baunya wangi Beribu maaf telah kuberi Beribu salah dia ulangi
Pastinya menyebalkan, bukan, jika kita telah memaafkan kesalahan teman tersayang, tetapi kesalahan yang sama selalu saja diulanginya. Tak hanya teman, bahkan orang yang tidak terlalu dekat pun bisa membuat kita kesal dengan kelakuan demikian.
Ada banyak bunga di taman Ada tulip ada kamboja Katanya orang mengaku teman Kalau ada maunya saja
Pantun nyindir yang satu ini juga sangat cocok dengan perangai banyak “teman”. Ada mereka yang hanya akan datang pada kita jika butuh saja, tetapi menghilang saat kita balik membutuhkan mereka.
Di taman ada air mancur Sekitarnya ada burung perkutut Kusangka teman yang jujur Rupanya musuh dalam selimut
Serupa dengan contoh pantun pertama, pantun nyindir yang satu ini juga bisa menjadi variasi menyindir teman yang diam-diam merugikan dan menjatuhkan kita. Meski berkedok teman, pasti ada saja orang yang diam-diam iri akan apa yang kita lakukan.
Ada baju bergambar hati Sudah lama tak terpakai Lain di mulut lain di hati Berteman hanya melukai
Masih serupa dengan contoh lain, variasi pantun ini bisa menunjukkan kreativitas kita dalam menyindir seseorang dengan gaya. Kepada mereka yang berbeda perkataan dan perasaan, janganlah banyak melukai teman sendiri!
Masakan enak ditambah bawang Sedap dimakan bersama teman Orang sombong pasti terbuang Tak punya saudara tak punya teman
Sifat sombong adalah satu dari sekian banyak sikap yang tidak disukai masyarakat. Jadi, tak heran jika mereka yang memiliki sifat demikian terancam tak memiliki teman atau saudara yang rela berkorban untuknya.
Ada sofa rasanya nyaman Bahan lembut banyak lipatan Kenapa dia mengaku teman Tapi berbuat penghianatan
Grameds bisa sekali menyebutkan pantun ini saat bertemu dengan teman yang sudah pasti berkhianat. Sebab, mereka terkadang masih saja mengaku sebagai teman meski telah menyakiti kita.
Sungguh enak buah ceri Ditambah gula dari si Ani Teman sejati susah dicari Teman palsu banyak di sini
Contoh pantun seperti ini sangat cocok dilantunkan saat kita tengah bersantai di bawah pohon ceri, Grameds. Sambil meratapi nasib, sekalian menyindir berkedok ngobrol dengan teman-teman di sekitar.
Ada palang jangan disentuh Wajib patuh karena perintah briptu Cuma datang saat butuh Teman kah kalau begitu?
Pantun ini sangat cocok ditujukan pada teman yang hanya datang saat butuh, Grameds. Namun, apakah mereka pantas disebut teman?
Satu Baris, 4-6 Kata
Dalam setiap baris pantun, kita bisa memasukkan 4 – 6 kata. Sebab, jika terlalu banyak, maka pantun akan tampak kurang pas dan sulit dicerna. Makin singkat dan padat pantun yang kita buat, orang akan makin terkesan. Meski makin singkat, pantun kita tentunya harus tetap bisa dipahami, ya.
Setelah mengetahui ciri-ciri pantun secara umum, lantas apa selanjutnya? Tentunya, kita juga perlu mengenali jenis-jenis pantun yang ada, agar tidak sampai salah menempatkan pantun yang tepat dengan situasinya. Berikut jenis-jenis pantun tersebut!
Pantun nasihat memiliki banyak pesan bijak yang mengajari hal-hal baik. Istilahnya, jenis pantun ini berisi wejangan yang penuh dengan pesan moral dan ajaran tentang kebaikan.
Pantun jenis ini berisi kalimat-kalimat atau bahasa yang penuh kiasan. Artinya, hampir seluruh pesan dalam dalam pantun jenis ini disampaikan dengan cara tersirat. Kita perlu punya tingkat kepekaan yang tinggi untuk bisa merasakan pantun ini, Grameds!
Dari namanya saja, kita bisa tahu bahwa jenis pantun ini akan sarat akan hiburan. Meski begitu, tak jarang pantun jenis ini dimanfaatkan pula sebagai media untuk saling menyindir di tengah suasana yang penuh keakraban. Dengan menyampaikan sindiran lewat pantun, kecil kemungkinan orang yang dimaksud merasa terlalu tersinggung dan justru jenis pantun ini menimbulkan kesan riang.
Inilah pantun yang banyak digunakan untuk saling merayu atau menunjukkan kasih sayang dengan cara yang lebih kreatif! Pantun cinta penuh dengan pesan penuh cinta, rindu, dan romantisme terkait dua insan. Bahkan, sampai sekarang pun, banyak pasangan yang menggunakan pantun cinta untuk menyampaikan kesan dalam menyampaikan perasaan.
Tak berbeda jauh dengan pantun nasihat, pantun agama banyak menyampaikan pesan didikan dan moral. Tak hanya sesama manusia, jenis pantun ini pun banyak mengaitkan hubungan antara manusia sebagai hamba dan Tuhan sebagai pencipta. Untuk ciri lebih jelas, pantun agama lebih spesifik menuju pada nilai-nilai dan prinsip agama tertentu.
Jenis pantun yang satu ini cukup seru, Grameds. Sebab, pantun teka-teki akan membuat kita berpikir melalui baris terakhir pantun. Ciri utama jenis pantun ini adalah adanya kalimat tanya di baris terakhir, alias teka-teki untuk dijawab pendengarnya.
Dalam pantun jenis ini, terdapat kalimat peribahasa yang umumnya punya susunan yang tetap. Ini tentunya sesuai dengan namanya, yaitu pantun peribahasa.
Memahami yang Dimaksud dengan Pantun
Mengutip Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) versi daring, pantun diartikan dalam tiga kategori. Sebagai kata benda, pantun berarti bentuk puisi Indonesia yang tiap baitnya (kuplet) biasanya terdiri dari empat baris bersajak (a-b-a-b), tiap larik biasanya terdiri atas empat kata, baris pertama dan baris kedua untuk tumpuan (sampiran) dan baris ketiga dan keempat sebagai isi. Pantun juga berarti peribahasa sindiran.
Selaku arkais atau istilah yang tidak lazim, pantun berlaku sebagai jawaban. Misalnya, terhadap suatu tuduhan yang ditujukan pada kita. Sementara itu, pantun juga terkait puisi tradisional asal Sunda berpola oktosilabik yang berisi kisah sejarah.
Pantun memiliki berbagai jenis yang dapat dipilih sesuai situasi yang membutuhkannya. Bahkan, jenis pantun tergolong cukup banyak, termasuk pantun sindiran yang kadang tercakup pula dalam pantun jenaka.
Terdiri atas Empat Baris dalam Satu Bait
Ciri khas yang satu ini mungkin masih tampak umum di kalangan puisi lama, yaitu adanya empat baris dalam satu bait. Biasanya, jenis puisi ini memang memiliki aturan yang rincinya adalah maksimal 8 kata dan 12 suku kata.
Pantun Nyindir untuk Teman
Banyak buah dibawa paman Buah matang dari rumah belakang Bagaimana disebut teman Dia menusuk dari belakang
Pantun ini menyindir perilaku teman yang menyakiti temannya sendiri secara diam-diam dari belakang. Menurut pantun ini, orang yang berbuat demikian tak pantas disebut teman. Pada dua baris tumpuan, terdapat sampiran yang masuk akal.
Sungguh segar buah beri Yang matang baunya wangi Beribu maaf telah kuberi Beribu salah dia ulangi
Pastinya menyebalkan, bukan, jika kita telah memaafkan kesalahan teman tersayang, tetapi kesalahan yang sama selalu saja diulanginya. Tak hanya teman, bahkan orang yang tidak terlalu dekat pun bisa membuat kita kesal dengan kelakuan demikian.
Ada banyak bunga di taman Ada tulip ada kamboja Katanya orang mengaku teman Kalau ada maunya saja
Pantun nyindir yang satu ini juga sangat cocok dengan perangai banyak “teman”. Ada mereka yang hanya akan datang pada kita jika butuh saja, tetapi menghilang saat kita balik membutuhkan mereka.
Di taman ada air mancur Sekitarnya ada burung perkutut Kusangka teman yang jujur Rupanya musuh dalam selimut
Serupa dengan contoh pantun pertama, pantun nyindir yang satu ini juga bisa menjadi variasi menyindir teman yang diam-diam merugikan dan menjatuhkan kita. Meski berkedok teman, pasti ada saja orang yang diam-diam iri akan apa yang kita lakukan.
Ada baju bergambar hati Sudah lama tak terpakai Lain di mulut lain di hati Berteman hanya melukai
Masih serupa dengan contoh lain, variasi pantun ini bisa menunjukkan kreativitas kita dalam menyindir seseorang dengan gaya. Kepada mereka yang berbeda perkataan dan perasaan, janganlah banyak melukai teman sendiri!
Masakan enak ditambah bawang Sedap dimakan bersama teman Orang sombong pasti terbuang Tak punya saudara tak punya teman
Sifat sombong adalah satu dari sekian banyak sikap yang tidak disukai masyarakat. Jadi, tak heran jika mereka yang memiliki sifat demikian terancam tak memiliki teman atau saudara yang rela berkorban untuknya.
Ada sofa rasanya nyaman Bahan lembut banyak lipatan Kenapa dia mengaku teman Tapi berbuat penghianatan
Grameds bisa sekali menyebutkan pantun ini saat bertemu dengan teman yang sudah pasti berkhianat. Sebab, mereka terkadang masih saja mengaku sebagai teman meski telah menyakiti kita.
Sungguh enak buah ceri Ditambah gula dari si Ani Teman sejati susah dicari Teman palsu banyak di sini
Contoh pantun seperti ini sangat cocok dilantunkan saat kita tengah bersantai di bawah pohon ceri, Grameds. Sambil meratapi nasib, sekalian menyindir berkedok ngobrol dengan teman-teman di sekitar.
Ada palang jangan disentuh Wajib patuh karena perintah briptu Cuma datang saat butuh Teman kah kalau begitu?
Pantun ini sangat cocok ditujukan pada teman yang hanya datang saat butuh, Grameds. Namun, apakah mereka pantas disebut teman?
Punya Pola Tulisan
Pola tulisan khas pantun inilah yang membuat kita merasa keren saat membacanya. Pada dasarnya, pola tulisan pada pantun berupa a-a-a-a atau a-b-a-b. Jarang yang menggunakan pola lain karena masih rancu benar tidaknya, Grameds.
Pantun Nyindir untuk Teman
Banyak buah dibawa paman Buah matang dari rumah belakang Bagaimana disebut teman Dia menusuk dari belakang
Pantun ini menyindir perilaku teman yang menyakiti temannya sendiri secara diam-diam dari belakang. Menurut pantun ini, orang yang berbuat demikian tak pantas disebut teman. Pada dua baris tumpuan, terdapat sampiran yang masuk akal.
Sungguh segar buah beri Yang matang baunya wangi Beribu maaf telah kuberi Beribu salah dia ulangi
Pastinya menyebalkan, bukan, jika kita telah memaafkan kesalahan teman tersayang, tetapi kesalahan yang sama selalu saja diulanginya. Tak hanya teman, bahkan orang yang tidak terlalu dekat pun bisa membuat kita kesal dengan kelakuan demikian.
Ada banyak bunga di taman Ada tulip ada kamboja Katanya orang mengaku teman Kalau ada maunya saja
Pantun nyindir yang satu ini juga sangat cocok dengan perangai banyak “teman”. Ada mereka yang hanya akan datang pada kita jika butuh saja, tetapi menghilang saat kita balik membutuhkan mereka.
Di taman ada air mancur Sekitarnya ada burung perkutut Kusangka teman yang jujur Rupanya musuh dalam selimut
Serupa dengan contoh pantun pertama, pantun nyindir yang satu ini juga bisa menjadi variasi menyindir teman yang diam-diam merugikan dan menjatuhkan kita. Meski berkedok teman, pasti ada saja orang yang diam-diam iri akan apa yang kita lakukan.
Ada baju bergambar hati Sudah lama tak terpakai Lain di mulut lain di hati Berteman hanya melukai
Masih serupa dengan contoh lain, variasi pantun ini bisa menunjukkan kreativitas kita dalam menyindir seseorang dengan gaya. Kepada mereka yang berbeda perkataan dan perasaan, janganlah banyak melukai teman sendiri!
Masakan enak ditambah bawang Sedap dimakan bersama teman Orang sombong pasti terbuang Tak punya saudara tak punya teman
Sifat sombong adalah satu dari sekian banyak sikap yang tidak disukai masyarakat. Jadi, tak heran jika mereka yang memiliki sifat demikian terancam tak memiliki teman atau saudara yang rela berkorban untuknya.
Ada sofa rasanya nyaman Bahan lembut banyak lipatan Kenapa dia mengaku teman Tapi berbuat penghianatan
Grameds bisa sekali menyebutkan pantun ini saat bertemu dengan teman yang sudah pasti berkhianat. Sebab, mereka terkadang masih saja mengaku sebagai teman meski telah menyakiti kita.
Sungguh enak buah ceri Ditambah gula dari si Ani Teman sejati susah dicari Teman palsu banyak di sini
Contoh pantun seperti ini sangat cocok dilantunkan saat kita tengah bersantai di bawah pohon ceri, Grameds. Sambil meratapi nasib, sekalian menyindir berkedok ngobrol dengan teman-teman di sekitar.
Ada palang jangan disentuh Wajib patuh karena perintah briptu Cuma datang saat butuh Teman kah kalau begitu?
Pantun ini sangat cocok ditujukan pada teman yang hanya datang saat butuh, Grameds. Namun, apakah mereka pantas disebut teman?
Terdiri atas Empat Baris dalam Satu Bait
Ciri khas yang satu ini mungkin masih tampak umum di kalangan puisi lama, yaitu adanya empat baris dalam satu bait. Biasanya, jenis puisi ini memang memiliki aturan yang rincinya adalah maksimal 8 kata dan 12 suku kata.
Satu Baris, 4-6 Kata
Dalam setiap baris pantun, kita bisa memasukkan 4 – 6 kata. Sebab, jika terlalu banyak, maka pantun akan tampak kurang pas dan sulit dicerna. Makin singkat dan padat pantun yang kita buat, orang akan makin terkesan. Meski makin singkat, pantun kita tentunya harus tetap bisa dipahami, ya.
Setelah mengetahui ciri-ciri pantun secara umum, lantas apa selanjutnya? Tentunya, kita juga perlu mengenali jenis-jenis pantun yang ada, agar tidak sampai salah menempatkan pantun yang tepat dengan situasinya. Berikut jenis-jenis pantun tersebut!
Pantun nasihat memiliki banyak pesan bijak yang mengajari hal-hal baik. Istilahnya, jenis pantun ini berisi wejangan yang penuh dengan pesan moral dan ajaran tentang kebaikan.
Pantun jenis ini berisi kalimat-kalimat atau bahasa yang penuh kiasan. Artinya, hampir seluruh pesan dalam dalam pantun jenis ini disampaikan dengan cara tersirat. Kita perlu punya tingkat kepekaan yang tinggi untuk bisa merasakan pantun ini, Grameds!
Dari namanya saja, kita bisa tahu bahwa jenis pantun ini akan sarat akan hiburan. Meski begitu, tak jarang pantun jenis ini dimanfaatkan pula sebagai media untuk saling menyindir di tengah suasana yang penuh keakraban. Dengan menyampaikan sindiran lewat pantun, kecil kemungkinan orang yang dimaksud merasa terlalu tersinggung dan justru jenis pantun ini menimbulkan kesan riang.
Inilah pantun yang banyak digunakan untuk saling merayu atau menunjukkan kasih sayang dengan cara yang lebih kreatif! Pantun cinta penuh dengan pesan penuh cinta, rindu, dan romantisme terkait dua insan. Bahkan, sampai sekarang pun, banyak pasangan yang menggunakan pantun cinta untuk menyampaikan kesan dalam menyampaikan perasaan.
Tak berbeda jauh dengan pantun nasihat, pantun agama banyak menyampaikan pesan didikan dan moral. Tak hanya sesama manusia, jenis pantun ini pun banyak mengaitkan hubungan antara manusia sebagai hamba dan Tuhan sebagai pencipta. Untuk ciri lebih jelas, pantun agama lebih spesifik menuju pada nilai-nilai dan prinsip agama tertentu.
Jenis pantun yang satu ini cukup seru, Grameds. Sebab, pantun teka-teki akan membuat kita berpikir melalui baris terakhir pantun. Ciri utama jenis pantun ini adalah adanya kalimat tanya di baris terakhir, alias teka-teki untuk dijawab pendengarnya.
Dalam pantun jenis ini, terdapat kalimat peribahasa yang umumnya punya susunan yang tetap. Ini tentunya sesuai dengan namanya, yaitu pantun peribahasa.